20 Titik Terdampak Hujan Angin
DISASTERS.ID – Hujan angin menerjang Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (8/12/2020) petang. Dampaknya sejumlah pohon tumbang, rumah rusak hingga papan reklame roboh.
Data sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi hingga pukul 20:50 WIB tercatat sedikitnya 20 titik dampak dari hujan angin yang berlangsung sekitar pukul 17:00 WIB.
Dari 20 titik dampak bencana hidrometeorologi, di antaranya sebanyak 9 pohon tumbang, 5 unit rumah rusak bagian atap dan 2 tiang penerangan jalan umum (PJU) serta 1 papan reklame roboh.
Puluhan lokasi bencana akibat sapuan angin kencang tersebar di tujuh kecamatan, yaitu Cikole, Gunungpuyuh, Warudoyong, Baros, Lembursitu dan Cibeureum.
”Papan reklame yang roboh menimpa dua unit sepeda motor,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi, Imran Whardhani di kantornya, Selasa malam.
”Alhamdulillah sampai malam ini tidak ada laporan korban jiwa,” sambung dia.
Menurut Imran Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG)
sudah memberikan peringatan mengenai adanya peningkatan curah hujan disertai angin kencang dalam sepekan ini.
”Untuk itu kami terus mengimbau agar warga tetap waspada dengan potensi bencana hidrometeorologi,” ujar dia.
Imran menuturkan dalam penanganan bencana ini berkolaborasi dengan instansi seperti Dinas Perhubungan, Dinas Lingkungan Hidup, Satuan Polisi Pamong Praja, dan unsur wilayah di kecamatan hingga kelurahan.
Selain itu para relawan dari berbagai lembaga kemanusiaan yang tergabung dalam Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kota Sukabumi.
”Saat ini tim kami masih berada di beberapa lokasi. Jadi data saat ini masih sementara,” ujar dia.
Waspada dan Siaga
Imran mengimbau masyarakat Kota Sukabumi agar tetap waspada dan siaga pada musim hujan ini dengan memastikan pengecekan pada level lingkungan sekitar secara cermat bahwa tidak ada risiko bahaya cuaca ekstrem yang muncul terjadi.
“Bagi mereka yang berada di dekat sungai rajin-rajin mengontrol perkembangan aliran debit air begitu juga yang tinggal di topografi seperti lereng supaya lebih cermat mengamati gejala yang ada,” imbau dia.
Pastikan juga informasi terkait cuaca diperoleh dari kanal resmi seperti BPBD atau BMKG.